Minggu, 21 Juni 2015

Strategi pengembangan Industri Subtitusi Impor

Topik 12 : Industri dan Industrialisasi

Industri Substitusi Impor (ISI)
Salah satu strategi industrialisasi yang dilaksanakan di indonesia, sejak zaman pemerintahan ORBA adalah industri substitusi impor (ISI). ISI ini mengharapkan bisa menghasilhan barang-barang baru didalam negeri yang semula di impor setelah substitusi impor ini berhasil, baru kemudian sebagian hasil produknya diekspor. Jadi substitusi impor ini memegang peranan penting dalam mengenalkan barang-barang baru yang dulunya diimpor dan kemudian dihasilkan sendiri.
Alasan untuk mengadakan ISI ini sebenarnya berbeda-beda antara suatu negara dengan negara lain, namun demikian. Berikut ini dijelaskan beberapa alasan penting:

1. ISI ini dilakukan untuk mengurangi atau menghemat penggunaan devisa. Seperti diketahui, hampir semua di negara NSB sering kali mengalami kekurangan devisa. Oleh karena itu devisa yang sedikit dimiliki harus digunakan secara efektif dan efisien.
2. Dengan adanya isi ini biasanya pemerintah melakukan proteksi terhadap dengan cara pemb atasan barang impor terseut tentu saja akan mengurangin jumlah barang-barang impor, sementara permintaan barang-barang dalam negeri itu masih tetap besar, sehingga pada akhirnya para pengusaha dalam negeri terdorong untuk meningkatkan barang produksi barag-barang yang terkena pembatasan impor tersebut, dengan kata lain ISI ini bisa merangsang kegiatan ekonomi para pengusaha didalam negeri.

3. ISI ini bisa dimaksudkan untuk segera dapat memenuhi kebutuhan sendiri akan berbagai barang industri dan juga karena semangat kemerdekaan yang timbul di NSB, yang kemudian di ikuti pula oleh keinginan untuk mencapai kemerdekaan dalam bidang ekonomi.

4. Alasan lain bagi ISI adalh untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dalam negeri.
Dalam pelaksanaan kebijaksanaan ISI ini ada berbagai masalah yang dihadapi oleh NSB yang melaksanakannya.

1) Kualitas barang yang dihasilkan, kualitas barang yang dihasilkan dalam negeri sebagai barnag substitusi impor sering jauh lebih rendah dari pada hasil produksi luar negri, kualitas barang yang rendah ini akan sulit untuk diekspor. Dengan demikian. ISI ini bukanya menghemat penggunaan devisa tetapi juga menurun penggunaan ekspor.

2) Biaya produksi, pada tahap awal in dustrialisasi biasanya dibutuhkan biaya yang sangat besar yang dgunakan untuk mendidik tenaga kerja, membeli mesin-mesin,dan membeli bahanm-bahan baku yang dibutuhkan sangat banyak. Oleh karena itu negara itu hanya memiliki modal yang sedikit, maka dalamm tahap awal industrialisasi terpaksa modal dan tenaga kerja dari luar negeri. 

sumber: 
 http://muhamedisel.blogspot.com/2012/01/industri-dalam-pembangunan-ekonomi.html
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/12-industri-dan-industrialisasi.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar