Topik 11 : Perekonomian Hijau Indonesia
Indonesia terus mendorong perkembangan
ekonomi hijau dalam menjaring investasi. Namun, ada sejumlah tantangan
yang harus dihadapi pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.
Kepala
Badan Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, Senin, 27 April 2015
memaparkan, tantangan tersebut antara lain, masih banyaknya industri
yang menggunakan teknologi tua. Kemampuan industri dalam mengembangkan
teknologinya juga masih terbatas.
Tantangannya, kata dia, masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM). Sehingga, penerapan ekonomi hijau belum bisa diimplementasikan
dengan maksimal. Selain itu, insentif kurang dari pemerintah. Hal itu dibutuhkan untuk berkompetisi dengan ekonomi konvensional. Pemerintah,
menurutnya, terus mendobrak tantangan tersebut dengan berbagai
kebijakan. Insentif fiskal maupun non fiskal diklaim telah tersedia saat
ini.
Ada pula, lanjut Franky, keringanan pajak
untuk industri-industri yang memperbesar investasinya di Indonesia.
Fasilitas itu juga diberikan untuk perusahaan yang melakukan transfer
teknologi.
Sementara itu, untuk insentif non fiskal, BKPM telah
mengembangkan pelayanan satu pintu untuk perizinan investasi. Diharapkan
dengan upaya tersebut, bisa mempermudah investasi yang masuk.
Pemeritah juga akan membangun zona ekonomi khusus baru. Agar diharapkan perkembangan ekonomi bisa merata.
Izin pekerja asing juga bisa dilakukan di BKPM,
Lebih
lanjut, menurut Franky, saat ini ada sekitar tujuh sektor yang memiliki
potensi besar di Indonesia. Antara lain, agrikultur, perikanan,
kehutanan dan energi terbarukan.
Selama lima tahun terakhir, realaisasi dalam tujuh potensi itu sebesar US$41 miliar dan pertumbuhan tahunannya 20-24 persen.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/618907-tantangan-dan-peluang-ekonomi-hijau-di-indonesia
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/12-industri-dan-industrialisasi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar